mahkota photography

Akhir-Akhir Ini Semua Orang adalah Fotografer - Benarkah?

23 Juli 2012 pukul 1:59
Pernahkah Anda memerhatikan bahwa akhir-akhir ini semua orang mengenal (setidaknya) satu orang fotografer? Pikirkanlah. Sungguh luar biasa banyak jumlahnya. Mengapa bisa begitu? Dunia fotografi profesional telah menyaksikan sebuah revolusi baru. Revolusi digital. Kita harus mengakui, revolusi digital telah membawa sejumlah kebebasan dan juga tantangan. Kamera-kamera kelas konsumen menjadi lebih baik dibanding dulu.

Orang telah terkagum-kagum pada peningkatan kualitas yang bisa didapat dari kamera-kamera yang bisa dibeli di toko-toko konsumen biasa, jika dibandingkan dengan bertahun-tahun lalu. Era digital juga telah 'menukar' biaya untuk membeli film dengan waktu untuk mengedit. Saat ini, Anda bisa mengambil sekitar 100 foto dengan kamera digital tanpa biaya sama sekali di luar kamera dan kartu memori.

Apa Yang Tidak Bisa Diberikan Seorang Fotografer Amatir
Jika seorang yang baru saja memproklamirkan diri menjadi fotografer menghadiri pernikahan Anda, dia bisa saja mengambil 500 foto. Dari 500 foto itu Anda bisa saja mendapat sekitar 100 foto yang dapat digunakan, dan dari 100 itu, 10 mungkin cukup berkualitas, dan mungkin saja ada 1 dari 10 tadi yang benar-benar bagus. Pertanyaannya adalah, apakah 10 foto cukup bagi Anda untuk (mengenang) hari (bersejarah) itu?

Fotografi Yang Baik Tidak Cepat Dan Tidak Murah
Kita telah beralih menjadi kelompok masyarakat yang menginginkan semuanya menjadi cepat dan murah, terutama di bidang teknologi. Pola pikir seperti itu telah merasuki kita semua. Mentalitas seperti ini terlalu berbahaya saat dikaitkan dengan beberapa momen-momen penting dalam hidup Anda seperti pernikahan, potret kelulusan/wisuda, kebersamaan sebuah keluarga, dan lain-lain.

Pikirkanlah biaya yang diperlukan untuk sebuah pernikahan. Gaun, jas, tempat, makanan, bunga, kemudian kita ingin yang murah untuk foto karena nilainya telah berkurang sebab berlebihnya jumlah fotografer dan pola pikir publik yang salah kaprah bahwa siapapun yang bisa mengoperasikan kamera maka ia bisa memotret.

Saya selalu terheran-heran saat ada yang bertanya berapa harga kamera saya. Saat saya beri tahu bahwa saya punya 4 kamera dan salah satunya berharga $8000, mereka menjawab: "Wah, coba saya punya kamera semahal itu pasti foto saya juga bagus-bagus!"

Terheran-heran dan terhina sebenarnya. Jadi bertahun-tahun belajar (di sekolah) fotografi, bekerja dengan pencahayaan studio, bekerja (magang) pada seorang fotografer yang sudah ahli, seakan-akan tidak ada kaitannya dengan menghasilkan foto yang bagus.

"Diluar negeri SERTIFIKASI untuk menjadi seorang Profesional Fotografer telah dilakukan hingga seorang konsumen mendapatkan PERLINDUNGAN HUKUM dengan membayar jasa dari seorang Profesional yang bersertifikasi.  Salah satu lembaga-nya adalah PPA"

Organisasi profesional kami, Professional Photographers of America (PPA) telah menggelar sebuah kampanye baru yang bertajuk, see the difference (lihat bedanya). Kampanye ini adalah perbandingan yang baik untuk dilihat para konsumen.


Pelatihan Itu Penting
Bahkan kamera terbaik di duniapun tidak banyak berguna di tangan orang yang tidak terlatih. PPA memiliki kelas-kelas pelatihan dan sertifikasi yang tersedia bagi para fotografer yang ingin memperbaiki kemampuan dan pemahaman mereka dalam pencahayaan, pose dan penyediaan layanan berkualitas tinggi pada konsumen.

PPA telah menjadi lembaga yang penting saat era analog dalam melatih para fotografer untuk menangkap momen-momen penting, dan di era digital ini program-program bergelar dan pengujian bersertifikatnya menjadi lebih penting dari sebelumnya. Pastikanlah bahwa fotografer yang Anda pilih setidaknya bersertifikat PPA.

kapankah di INDONESIA ???


diterjemahkan oleh Reza Sabiq
disesuaikan oleh Sentot Hary
disadur dari http://cariblogger.com/2012/06/everybody-is-a-photographer-these-days-or-are-they/
CTRL + Q to Enable/Disable GoPhoto.it

free for SHARE !!! and please di donlot dan di-SHARE!
Read More …